Tragedi yang terjadi dalam sebuah keluarga Indonesia ini mengejutkan masyarakat di berbagai negara di dunia, termasuk, tentu saja, Indonesia. Kehidupan keluarga ini takkan lagi sama. Siapa mengira bahwa jalan-jalan biasa di pinggir pantai bisa berubah menjadi tragedi?

Jurnalis kami datang ke Surabaya untuk mewawancarai tokoh-tokoh utama kisah ini

Sekarang Anda akan mengetahui rincian kejadian ini.

Sindy (anak perempuan): Saya bekerja di PT. KAI sebagai penjual tiket. Saya tinggal tidak jauh dari orang tua saya Pak Andi dan Bu Nanda. Dari sejak kanak-kanak, saya sangat dekat dengan ayah saya. Ayah saya adalah segalanya bagi saya.

Sindy (anak perempuan): Suatu ketika ibu saya dan saya bertemu ayah setelah perjalanan panjang memancingnya ke pulau Lombok. Ayah saya menyukai alam, dia lumayan sering melakukan perjalanan memancing. Kami mengira ayah akan bercerita tentang perjalanannya. Tapi ayah bilang dia sedang tidak enak badan, dan menderita diare. Ini tentu sangat tidak menyenangkan, terutama bila kita sedang berada di luar rumah.

Nanda (istri): Saya melihat suami saya sakit dan saya hanya berpikir kalau dia memakan makanan yang sudah busuk.

Sindy (anak perempuan): Siapa tahu apa yang mungkin dimakan ayah saat memancing. Ayah tidak banyak bercerita tentang hal itu. Ayah baru saja menurunkan barang dari mobilnya. Semuanya berjalan seperti biasa. Segera setelah itu kami melupakannya.

Dalam beberapa minggu Sindy mengunjungi orang tuanya di akhir pecan

Sindy (anak perempuan): Kami sedang duduk di meja, bersantap bersama. Awalnya semua baik-baik saja. Saya lihat ayah bangkit dari meja dan pergi ke toilet. Setelah itu ia melanjutkan makan malamnya. Ini berulang dua kali lagi. Awalnya saya pikir ayah hanya mengalami sindrom iritasi usus besar dan semuanya akan baik-baik saja.

Iritasi usus besar adalah penyakit umum usus yang ditandai dengan kejang, kembung dan diare.

Sindy (anak perempuan): Saya tidak ingin membuat ayah malu, jadi saya putuskan untuk tidak memperhatikan tindakannya. Saya terus diam, saya putuskan untuk membicarakannya nanti.

Meskipun ayah terganggu oleh penyakit, keluarga kami terus menikmati akhir pekan bersama

 Beberapa minggu kemudian Sindy datang untuk membantu orang tuanya merenovasi rumah. Dia melihat bahwa kondisi ayahnya belum juga membaik.

Sindy (anak perempuan): Dia terus pergi ke toilet sepanjang hari. Ini berulang setiap 30 menit. Saya khawatir, karena itu tidak normal.

Ibu dan Sindy memutuskan untuk berbicara dengan Ayah tentang masalahnya.

Nanda (istri): Saya bertanya kepadanya “Apa yang terjadi?” Dia menjawab bahwa dia melihat darah di tinjanya. Saya langsung panik saat mendengarnya.

Sindy (anak perempuan): Pernah ada kasus kanker usus besar dalam sejarah keluarga kita, itu sebabnya saya merasa sangat ketakutan.

Sindy melihat ayahnya Andi menderita karena diare akut. Tadinya dia berpikir bahwa ayahnya mengalami gangguan usus. Tapi sekarang dia khawatir bahwa ini adalah penyakit yang lebih serius.

Sindy (anak perempuan): Ayah melihat darah di tinjanya. Ada kasus kanker usus besar dalam sejarah keluarga kami, jadi akhirnya kami memintanya untuk pergi ke dokter.

Khawatir jika ayah bisa menderita sakit yang parah, Sindy dan Ibu mengantarnya ke rumah sakit terdekat

Sindy (anak perempuan): Di rumah sakit, dia melakukan pengujian berbagai penyakit, termasuk kolonoskopi. Pengujian menunjukkan bahwa usus besarnya telah rusak. Ayah didiagnosis menderita kolitis ulseratif akut.

Kolitis ulseratif akut merupakan penyakit yang menyebabkan radang ulkus pada usus besar. Hal ini menyebabkan tubuh menjadi lemah, nyeri akut di perut, dan diare dengan darah.

  • Sindy (anak perempuan): Ayah harus meminum obat steroid selama beberapa minggu untuk menghentikan pendarahan dan menghilangkan gejalanya. Saya mulai tenang dan mulai percaya bahwa ayah saya akan sembuh.
  • Selama beberapa minggu ke depannya, Sindy dan Ibu melihat peningkatan secara bertahap pada kondisi kesehatan Ayah.
  • Sindy (anak perempuan): Saya merasa senang. Saya senang dokter berhasil menyembuhkannya. Ayah saya bisa pulang.
  • Sidy memutuskan untuk tinggal di rumah orang tuanya sampai ayahnya sembuh. Suatu malam di akhir minggu, Sindy sedang tidur nyenyak di tempat tidurnya.
  • Sindy (anak perempuan): Saya terbangun oleh suara bising di kamar tidur orang tua saya. Saya keluar untuk mencari tahu apa yang terjadi.
  • Sindy merasa takut menyadari bahwa kondisi ayahnya malah semakin memburuk.
  • Sindy (anak perempuan): Ayah mencoba bangkit dari tempat tidur, tapi malah jatuh tepat menimpa ibu, membuatnya bangun dan menyebabkan keributan.
  • Nanda (istri): Saat itu sangat mengerikan. Suami saya sampai mengigau.
  • Sindy (anak perempuan): Saya mencoba mengangkatnya, tapi ayah terlalu berat. Ayah gemetar, dan berbicara tak jelas. Ini membuat saya takut dan akhirnya saya memanggil ambulans.

Di rumah sakit, Andi langsung dibawa ke instalasi gawat darurat

Sindy (anak perempuan): Menilai berdasarkan tingkah lakunya, dokter memutuskan untuk melakukan tusukan lumbal. Ayah masih belum sadarkan diri. Dia terus meracau tak jelas, mencoba membebaskan diri. Ibu saya dan saya harus menahannya, agar dokter bisa melakukan tusukan lumbal. Dokter melakukan prosedur ini tepat di depan mata kami.

Cairan serebrospinal Andi menunjukkan pembengkakan selaput otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini disebut meningitis

Sindy (anak perempuan): Dia langsung disuntik dengan antibiotik untuk melawan meningitis dan mengendalikan penyakit.

Tapi dokter masih khawatir. Biasanya, penyebab meningitis dan kolitis adalah infeksi bakteri di tubuh pasien.

Spesialis didatangkan ke rumah sakit, termasuk seorang dokter spesialis penyakit menular Dina Haryanti.

Dina Haryanti (dokter): Semua fungsi tubuh Andi kacau. Dia melawan suatu penyakit yang sangat serius.

Tim dokter memutuskan untuk mempelajari organ dalam tubuh Andi secara lebih dekat, mereka melakukan endoskopi.

Dina Haryanti (dokter): Kami memasukkan kamera di perutnya untuk menemukan bekas infeksi atau pembengkakan lainnya.

 Hermuno kelebihan, fungsi, khasiat – mereka melihat gambar yang mengejutkan!

Dina Haryanti (dokter): Terdapat ribuan lubang kecil di perut dan usus kecilnya. Adanya lubang dengan jumlah sebesar itu sangat tidak biasa.

Tim dokter pun dilanda kebingungan.

Dina Haryanti (dokter): Tak ada cara untuk mengetahui apa kesamaan dari berbagai kondisi tersebut (diare yang berkepanjangan, meningitis, dan sejumlah lubang di perut dan usus kecil). Ini adalah misteri.

Sementara para dokter mencoba memutuskan cara memulihkan kondisi perut Andi, mereka menemukan adanya gejala baru.

Dina Haryanti (dokter): Kami menemukan ruam. Ruam ini menutupi hampir seluruh tubuhnya. Sejumlah cairan nampak mengalir dari bintik merah yang terlihat seperti hematoma.

Dokter Dina pernah melihat ruam serupa dan percaya bahwa ini adalah kunci dari diagnosis penyakit yang diderita Andi. Untuk mengkonfirmasi hipotesisnya, dia mengambil contoh air liur dan mukosa Andi untuk dilihat di bawah mikroskop.

Dina Haryanti (dokter): Kami menemukan sel-sel saluran pernapasan dalam air liur. Kami juga menemukan jejak peradangan dan melihat sejumlah gerakan. Nyawa Andi dalam bahaya!

Sindy (anak perempuan): Saat itulah saya merasa panik. Ayah tak boleh meninggal seperti itu!

Dina Haryanti (dokter): Hasilnya, kami menemukan ribuan organisme kecil bergerak seperti cacing tanah di bawah mikroskop.

Dr. Dina sampai pada kesimpulan yang mengerikan.Tubuh Andi diserang oleh sekumpulan organisme kecil.

Dina Haryanti (dokter): Penyebab infeksi ini adalah cacing parasit Strongyloides stercoralis atau cacing usus.

Strongyloides stercoralis adalah cacing bulat bersifat parasit yang hidup di dalam tubuh manusia. Cacing ini tumbuh dan berkembang berlipat ganda di tubuh Andi, memperbanyak koloni mereka. Setelah memakan ususnya, mereka mulai menyerap organ tubuh lainnya.

Dina Haryanti (dokter): Cacing ini keluar dari usus. Terdapat banyak bakteri, dan cacing membawa mereka, bergerak di dalam tubuh manusia. Inilah yang menyebabkan komplikasi serius.

Sindy (anak perempuan): Saya bingung ketika mendengar tentang cacing di tubuh ayah saya. Cacing tersebut telah menyiksanya selama ini. Ayah hanya bilang bahwa dia merasa tidak sehat. Bagaimana lagi kita bisa menjelaskan bahwa tubuh kita sedang dimakan cacing?

Beberapa cacing strongyloides dapat dengan cepat mengubah infeksi menjadi infestasi. Di dalam usus, cacing bisa bertelur ribuan telur sehari. Beberapa meninggalkan tubuh bersama kotoran, yang lain tetap tinggal. Larva ini berpindah ke organ lain, memakannya dan melanjutkan siklus hidup mereka.

Dokter meresepkan Andi obat anti-parasit kuat Ivermektin

Namun, setelah beberapa hari menjalani perawatan, kondisinya terus memburuk.

Nanda (istri): Andi adalah suami saya. Pria yang saya cintai. Saya tidak tahu bagaimana saya bisa hidup tanpanya.

Sindy (anak perempuan): Kami memegang tangannya. Kami mengatakan bahwa kami mencintainya. Dan bahwa ia telah berjuang begitu lama. Kami mengatakan bahwa dia bisa pergi. Dan kemudian jantungnya berhenti. Ayah akhirnya meninggal. Saya tidak pernah merasa begitu sedih dalam hidup saya.

Hermuno efek samping, apakah – strongyloides ditemukan di banyak wilayah di planet ini

Tapi yang paling sering adalah di zona tropis: di Afrika, Asia dan Amerika Tengah.

Sangat mudah terinfeksi oleh strongyloides. Larvanya bersembunyi di tanah dan pasir. Mereka dapat dengan mudah menembus kulit manusia. Jika Anda menginjak mereka dengan kaki telanjang, mereka akan memasuki tubuh Anda melalui kaki.

Siapa pun yang pernah berjalan tanpa alas kaki di pantai tropis, bisa terinfeksi dan bahkan mungkin tidak menyadarinya. Parasit menjadi aktif saat sistem kekebalan tubuh manusia melemah, misalnya saat sakit, menua, atau setelah cedera. Kita mengetahui tentang adanya parasit di tubuh saat sudah terlambat. Mengingat banyak perjalanan yang dilakukan, Sindy dan Nanda juga diuji untuk melihat adanya strongyloides. Hasilnya membuat mereka takut!

Sindy (anak perempuan): Ternyata saya juga mengidap parasit ini. Saya merasa sangat takut. Dokter menjelaskan bahwa infeksi saya masih belum aktif. Tapi penundaan perawatan lebih lanjut bisa berbahaya. Kapan saja, saya bisa menjadi korban parasit.

Ilmuwan medis Inggris mendengar tentang tragedi keluarga kami. Mereka terbang ke Indonesia secara khusus untuk membantu kami. Bersama dengan dokter dan ilmuwan Indonesia, mereka berhasil mengembangkan obat – Hermuno, yang menghilangkan semua parasit sepenuhnya, dan juga mencegah infesasi. Mereka mengujinya pada saya dan ibu saya.

Saya tidak punya pilihan lain selain mencoba Hermuno, karena tidak ada obat lain yang bisa menolong saya.

Saya meminum obat ini selama 5 hari, dan berdoa agar diberikan hasil yang terbaik. Saat itu saya sangat khawatir. Kemudian setelah itu saya pun menjalani pemeriksaan penuh di rumah sakit. Dokter memastikan bahwa tidak ada lagi parasit yang tersisa di tubuh saya. Hermuno benar-benar menyelamatkan saya dari parasit!

Nanda (istri): Saya merasa sangat marah. Saya tidak bisa berkabung sepanjang tahun. Pada malam hari, saat saya sendirian di rumah, saya menangis, “Mengapa kamu tidak mengatakan sesuatu kepada kami? Mengapa kamu tidak meminta pertolongan”

Hermuno situs resmi, beli Hermuno asli, agen Hermuno asli

Sindy (anak perempuan): Mustahil untuk dapat pulih dari kematian seseorang yang sangat Anda cintai. Saya mencoba memberikan informasi pada semua orang tentang parasit dan cara menyingkirkannya. Jika saja Hermuno telah dikembangkan lebih awal, ayah saya pasti bisa selamat. Tapi kematiannya tidak sia-sia, hanya berkat akhir yang menyedihkan ini obat yang ampuh bisa didapatkan!

Jumlah populasi yang terinfeksi strongyloides di seluruh dunia tidak diketahui. Namun beberapa ahli percaya bahwa ada sekitar 500 juta orang. Untuk menghindari penularan, dianjurkan untuk memakai sepatu di pantai, hindari kontak dengan kotoran manusia dan minum obat untuk pencegahan, misalnya Hermuno.

Komentar

Fauzia

Sedih banget, turut berduka cita! Kehilangan ayah dan suami pasti sangat menyakitkan

Yohana

Bahaya ada di sekitar kita! Aku tidak akan pernah berjalan tanpa alas kaki lagi!

Lani

Yohana, ini tidak semenakutkan itu. Hermuno benar-benar obat yang sangat ampuh melawan semua parasit ini. Terkadang saya meminumnya sebagai pencegahan, karena saya bekerja dengan hewan peliharaan. Tidak ada masalah sejauh ini!

Yohana

Terima kasih atas dukunganmu!

Riska

Saya tahu soal obat ini tepat pada waktunya! Suami saya dan saya merencanakan perjalanan ke luar kota. Saya membeli 2 bungkus. Sepertinya, itu akan cukup untuk liburan kita.

Alya

Apakah ada yang tahu, apakah Hermuno efektif untuk tahap awal infeksi? Saya melakukan kontak dengan hewan luar. Saya lalu terkena diare dan pusing di hari kedua. Saya menduga bahwa itu karena cacing.

Ria-Novika

Meski obat ini sangat kuat, ini bisa diminum dari tahap awal. Semoga kamu cepat pulih!

Trisnia

Ya tuhan, mengerikan sekali! Suatu hari saya menonton sebuah program TV tentang parasit yang tinggal di hampir setiap tubuh manusia. Kami tidak memperhatikannya, dan sementara itu mereka memakan kita dari dalam. Hiiih!

Vina

Obat yang sangat ampuh. Sayangnya, saya harus memastikannya sendiri. Pada usia 61, saya dirawat di rumah sakit, saya didiagnosis menderita kolesistitis. Pengujian menunjukkan serangan cacing yang besar. Saya tidak tahu di mana saya terinfeksi cacing ini. Dokter memberi saya perawatan terbaik, tapi semuanya sia-sia belaka. Obat Hermuno baru saja diimpor ke negara kita. Saat itu harganya mahal, tapi saya tidak peduli. Semuanya hilang dalam waktu 2 minggu, dan hati saya tidak terasa sakit lagi.

Mella

Bisakah obat ini diberikan pada hewan? Untuk anjing besar, untuk pencegahan cacing.

Bella

Sebagai dokter hewan, saya tidak menyarankannya. Obat manusia tidak baik untuk anjing. Untuk anjing ras terbesar ada obat hewan berkualitas tinggi. Namun, pemilik anjing harus meminum obat ini selama periode pengobatan anthelmintik. Hermuno terutama sangat bagus karena membantu melawan semua parasit yang ada, termasuk yang paling berbahaya dan belum diketahui secara ilmiah.

Anisa

Apakah Hermuno aman untuk orang tua?

Ria-Novika

Usia tua bukan kontraindikasi untuk pengobatan ini. Jika tidak ada masalah serius dengan hati Anda, maka tak apa-apa.

Sherly

Apakah Hermuno efektif jika kita mengidap lambliasis?

Bunda

Ini berhasil membantu saya 7 bulan lalu (tingkat lanjut)

Hermuno menyelamatkan nyawa anak saya yang terkena infeksi parasit langka

Bagi para orang tua, saya yakin anak Anda pernah terkena penyakit yang sangat umum diderita anak. Akan tetapi, pernahkah Anda menganggap sepele penyakit tersebut? Apakah terlintas di pikiran Anda bahwa penyakit yang seringkali dianggap sepele justru dapat memicu kematian?

Sebulan lalu, saya hampir kehilangan nyawa anak laki-laki saya yang baru berusia 10 tahun, Rizal. Semua ini dimulai dari diare biasa. Saya menyesal saat itu menganggap Rizal hanya terjangkit diare biasa. Saya tidak menyangka hal selanjutnya yang terjadi benar-benar di luar dugaan.

Sakit Kepala yang Bukan Merupakan Tanda Kecapekan

Sebagai anak yang gemar beraktivitas luar ruangan, Rizal tertarik pada sepak bola dan bergabung dengan tim sepak bola sekolahnya. Rizal bersekolah di SD yang tak jauh dari rumah kami. Saya atau ayahnya mengantar-jemput Rizal. Kadang-kadang, Rizal memilih naik transportasi umum bersama teman-temannya, biasanya setelah latihan sepak bola.

Di suatu siang sehabis latihan, Rizal tiba di rumah seperti biasa. Tubuhnya penuh keringat dan bau matahari dan debu, sangat khas anak laki-laki seumurannya. Namun, ada yang berbeda siang itu. Rizal mengeluhkan sakit kepala.

“Ma, kepala Rizal kok sakit ya dari tadi? Gak hilang-hilang.” katanya.

“Dari kapan, Zal? Ya nanti minum obat sehabis makan siang, ya.” ucap saya, sembari menambahkan dengan senyum, “Coba intip di meja dapur. Mama masak makanan favorit kamu.”

Rizal menurut, namun langkahnya gontai. Dia menuju dapur untuk menyantap menu kare ayam yang sudah saya siapkan. Akan tetapi, baru satu-dua suap, dia berhenti makan. Saya heran, padahal kare ayam selalu menggoda seleranya dan dia selalu menghabiskan makanannya tanpa sisa sedikitpun.

“Mungkin kamu terlalu capek. Ayo, isi energi dulu, nanti sakit kepalanya akan hilang.” ujar saya.

Menyadari betapa raut wajah dan gerak-gerik tubuhnya terlihat sangat lesu, saya merasa agak cemas, “Kok lemas sekali, Rizal?”

“Rizal gak lapar, Ma.” ujar Rizal singkat, mengaduk-aduk kare kental dalam mangkoknya tanpa semangat.

“Wah, tumben anak Mama tidak lapar melihat kare favoritnya di depan mata? Apalagi siang-siang habis main bola.” saya mengusap kepalanya.

Rizal menggeleng pelan, lalu berkata, “Rizal ngantuk.”

Melihatnya begitu kelelahan, saya menyuruhnya tidur siang, “Ya sudah, Rizal tidur dulu. Nanti waktu bangun, ingat makan ya, sayang.”

Waspada Bahaya Makan Sembarangan

Sejam kemudian, Rizal terbangun. Bukannya lanjut makan siang, Rizal malah bolak-balik kamar mandi. Saya mendengar suara muntah. Bergegas saya menghampiri Rizal yang sedang menunduk di wastafel. Wajah Rizal tampak lebih lemas. Ternyata dia kena muntaber.

Saya memberinya obat. Setelah agak tenang, kami mengobrol sejenak.

“Rizal tadi makan apa di sekolah?” tanya saya.

Rizal tampak berpikir, “Beli cemilan saja di kantin, Ma.” suara Rizal terdengar rendah, matanya menoleh ke sembarang arah seperti ada yang ditutup-tutupi.

“Bener tuh, beli di kantin? Atau di pinggir jalan, hayo?” saya mencoba menginterogasi dengan nada bercanda. Rizal tak berani menatap wajah saya.

Saat itu, saya sudah duga dia jajan sembarangan. Saya tahu persis makanan di kantin sekolahnya sehat. Yang membuat saya kepikiran adalah jajanan yang dijual di pinggir jalan dekat sekolahnya. Sekolah Rizal terletak di tepi jalan raya yang sangat padat polusi dan padat pedagang kaki lima.

Setelah saya pancing, Rizal mengatakan bahwa setelah main sepak bola, dia dan teman-temannya membeli cemilan dari pedagang kaki lima yang baru mulai mangkal dekat sekolahnya. Alasannya, di kantin tidak ada cemilan yang mereka mau. Saya menasehatinya untuk memperhatikan kebersihan makanan yang dia makan. Rizal hanya bisa menyesal dan meminta maaf.

Muntaber Menjadi Gejala Parasit Usus yang Langka

Muntaber memang kerap terjadi pada anak-anak. Awalnya, saya mengira Rizal hanya terkena muntaber biasa. Saya memberinya obat muntaber secara teratur. Ternyata, gejala sakit Rizal tak sampai di situ saja. Malamnya, Rizal menggigil, mengeluarkan keringat dingin, dan matanya berair. Dia mengeluhkan sendi-sendinya yang terasa nyeri dan sakit kepalanya yang bertambah parah.

Selang seminggu lebih tak kunjung membaik, kondisi kesehatan anak saya semakin menurun. Cairan tubuhnya terkuras, dia mengalami dehidrasi terus menerus. Yang lebih gawat, dia sempat muntah darah beberapa kali!

Dia pun terpaksa izin sakit berhari-hari. Hal ini berdampak pada menurunnya nilai-nilai Rizal di sekolah. Saya tak hanya mengkhawatirkan prestasinya, namun yang lebih penting adalah kesehatan anak saya.

Kami pergi ke dokter. Setelah diperiksa, Rizal dinyatakan terkena infeksi usus oleh parasit yang langka. Dalam ususnya juga terdapat cacing-cacing yang terus menerus berkembang biak! Dokter memperingatkan, parasit dan cacing yang awalnya hanya mendiami usus, dapat menyebar ke darah, paru-paru, liver, sampai otak. Mereka akan bertambah banyak sehingga ketahanan tubuh penderita akan terserang. Apabila sampai demikian, bukan tak mungkin berujung pada kematian!

Saya terkejut bukan main.

Saya langsung ingat teman Rizal yang bernama Danang. Beberapa waktu lalu, ibunya bercerita pada saya bahwa Danang kena diare akut yang anehnya tak sembuh-sembuh. Saat itu Danang mengaku jajan sembarangan. Meskipun tak bisa langsung menudingnya sebagai penyebab, yang jelas Danang terkena infeksi parasit di ususnya. Ibu Danang pun kebingungan bukan kepalang. Saya belum dengar lagi kabarnya.

Sebagai seorang ibu, saya pasti memiliki ketakutan hal yang sama terjadi pada anak saya. Obat-obatan dan penanganan yang diberikan dokter tidak membantu banyak. Rizal masih menderita sakit. Kantung matanya bertambah gelap, dia berhari-hari kesulitan tidur.

Titik Harapan

Saya melalui hari-hari dengan rasa risau yang tak terkira. Usaha-usaha pengobatan yang saya lakukan sia-sia. Alhasil, di tengah keputusasaan saya, saya mencoba menelpon ibu Danang.

“Halo, Bu. Apa kabar? Saya dengar Danang sempat kena infeksi usus?” sapa saya.

Di seberang, Ibu Danang terdengar ceria, “Kabar baik, Bu. Ya, waktu itu Danang parah sekali. Saya ketakutan luar biasa, Bu. Tapi beruntung, sekarang kondisinya sudah pulih total.”

“Wah, syukurlah, Bu!” sambut saya.

“Anak-anak rentan penyakit,” kata Ibu Danang, “Terutama di tempat-tempat umum yang kebersihannya diragukan.” tambahnya.

“Benar, Bu.” saya setuju, “Anak-anak tak jarang suka membandel, Bu. Ya, namanya juga anak-anak, tapi mereka bikin orang tua cemas saja. Saya sudah mewanti-wanti Rizal untuk waspada, selalu cuci tangan sebelum makan, perhatikan kebersihan makanan yang dia makan. Eh, sekarang jadi begini..”

Sedetik kemudian, suara Ibu Danang berubah prihatin, “Bu, bagaimana Rizal? Sudah membaikkah?”

Sayamenghela nafas dan menceritakan dengan detail kondisi anak saya.

“Saya tak tahu harus bagaimana lagi..” kata saya, “Saya khawatir parasit ini menyebar, Bu. Obat-obat dokter tidak ada hasilnya.”

“Sepertinya Rizal menderita penyakit sama yang diderita Danang.” balas Ibu Danang, sembari menyemangati, “Jangan putus asa, Bu. Mungkin Ibu belum mencoba obat yang ini, namanya Hermuno. Inilah yang menyelamatkan Danang dari penyakit infeksi ususnya.”

“Hermuno? Itu obat apa, Bu?” tanya saya.

Ibu Danang menjelaskan panjang lebar dia menemukan informasi mengenai Hermuno di sebuah artikel kesehatan di internet.

“Obat antiparasit, Bu. Sangat membantu menghilangkan beragam parasit yang menjangkiti tubuh manusia. Ini termasuk parasit langka yang menyerang Danang dan Rizal.” jelasnya.

“Kandungannya apa saja, Bu?” tanya saya.

Ibu Danang yang sudah melakukan riset dengan membaca buku-buku dan ikut di forum diskusi kesehatan menjelaskan, “Hermuno hanya mengandung tanaman obat herbal, kok. Pernah dengar tanaman yarrow? Ini yang menghancurkan parasit. Ada centaurium untuk memulihkan jaringan yang rusak. Bahan bunga anyelirnya juga bermanfaat lho, Bu, untuk mencegah parasit tumbuh dan berkembang biak.” ungkapnya, “Tak hanya itu, ada 20 komponen aktif lainnya yang ampuh memulihkan organ-organ dalam tubuh.”

Saya mulai menemukan harapan.

Saya ingat Rizal juga terserang cacing di usus, ”Bisakah Hermuno mengatasinya juga, ya?”

“Tentu. Cacing sampai telur-telurnya dibasmi semua.” jawab Ibu Danang.

“Apakah ada efek sampingnya?” tanya saya.

“Tak usah khawatir. Tidak ada efek samping seperti produk kimia. Pakar-pakar kesehatan merekomendasikan Hermuno sebagai pengobatan andal yang kerjanya terbukti cepat.” kata Ibu Danang, meyakinkan saya bahwa saya telah menemukan obat yang tepat.

Ibu Danang menambahkan, Hermuno merupakan obat parasit pertama yang dijual di pasar, jadi dapat diminum tanpa resep dokter. Saya lekas memesan Hermuno melalui situs resmi tempat Ibu Danang membeli obat tersebut untuk buah hatinya.

Hermuno komentar pemakai

Lily ·

Terima kasih sudah berbagi, Bu Rizal! Titik harapan saya untuk anak saya pun muncul!

Kinan

Selamat, Hermuno telah menyelamatkan nyawa yang lain! Sebelumnya, saya ingin sedikit cerita, suami saya terkena parasit di organ hatinya. Kami berusaha sekuat tenaga meluangkan waktu dan uang yang tak sedikit demi berobat ke mana-mana. Beruntung, saya membaca informasi mengenai Hermuno yang sangat membantu kami. Terima kasih banyak, Hermuno!

Fitri ·

Setuju. Kita harus sangat hati-hati karena awal dari kebanyakan penyakit adalah parasit. Seringkali kita tidak menyadari gejala-gejala sepele yang muncul.

Tanto

Saya tidak mau perjuangan adik saya melawan parasit berakhir. Semoga Hermuno dapat menolongnya..

Ita ·

Hai, saya remaja usia 18 tahun yang selalu sakit-sakitan dari kecil. Dokter mengatakan ada parasit tertentu yang bersarang dalam tubuh saya. Dia menyarankan Hermuno, seperti banyak ahli lainnya. Sekarang saya sedang menunggu pesanan Hermuno saya datang.

Yudha ·

Tidak ada parasit yang tersisa di tubuh saya.. Keampuhan Hermuno patut diacungi jempol. Mengapa harus menunggu?

Nita ·

Parasit ada banyak sekali di sekitar kita, apalagi di lingkungan sekitar anak-anak yang daya tahan tubuhnya belum cukup kuat. Hermuno menyadarkan kita untuk memberikan perlindungan terbaik tak hanya untuk anak, tapi juga seluruh keluarga. Keluarga saya terlindungi sempurna, dan kami amat bahagia.

Indra ·

Tidak secepat yang Ibu Rizal alami, namun efek Hermuno sangat baik untuk ponakan kecil saya. Pelan tapi pasti.